08 March 2015

PERNYATAAN SIKAP HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL 8 MARET 2015


Perempuan Berjuang Tolak Kekerasan..!!
Perempuan Berjuang Menuntut Kesejahteraan Rakyat..!!!

Nasib kaum perempuan Indonesia secara umum masih dilemahkan dan terpojok oleh negara belum sepenuhnya benar-benar menjamin kesetaraan, oleh pemerintahan pro modal dan korup.
Demikian juga halnya nasib kaum perempuan di pelosok negeri tak terkecuali di Kabupaten Kediri. Komunitas petani perempuan, TKW disetiap ruang sosialnya, perempuan pinggiran masih dikungkung oleh ketidakperpihakan ekonomi, sosial politik bahkan dalam ranah budaya patriarki. Di Kabupaten Kediri sendiri terdapat fakta masih adanya kasus trafficking, pekerja anak dibawah umur, kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan dan anak, serta maraknya seks beresiko dan kasus kehamilan tidak diinginkan serta aborsi gelap. Selain itu hak ekonomi kaum perempuan terhisap dan dieksploitasi sebagaimana keniscayaan sistem ekonomi global neoliberal perempuan diposisikan sebagai lapis belakang atas hal - hal yang semestinya disetarakan.

Maka, BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK KIBAR KEDIRI dalam rangka memperingati International Women’s Day (IWD) yang jatuh pada hari minggu tanggal 8 Maret 2015 ini menyerukan:
1. Menolak kenaikkan harga beras dan menolak impor beras, serta usut tuntas kelangkaan pupuk.
2. Menolak rencana kenaikkan tarif dasar listrik (TDL), LPG, BBM, tarif kereta.
3. Menolak kriminalisasi pelacur, gelandangan dan pengemis (GEPENG).
4. Menuntut adanya realisasi UU perlindungan perempuan dan anak dari segala bentuk ketidakadilan.
5. Menuntut pendidikan murah, berkualitas, berperspektif gender dan memberi ruang diskusi demokratis apa itu “seks beresiko”.
6. Menuntut untuk mempermudah penyediaan fasilitas kesehatan gratis untuk ibu dan anak.
7. Menuntut dihapusnya diskriminasi upah perempuan dan berikan upah yang layak.
8. Menuntut pelibatan partisispasi publik dalam pembuatan kebijakan dengan tujuan kebijakan tersebut berperspektif gender.
9. Mendorong RUU Pekerja Rumah Tangga (PRT) segera menjadi Prolegnas.
10. Mendukung upaya pemutusan saraf libido bagi penjahat kelamin dan pedofilia.
11. Mendukung upaya ketegasan hukum pada para pengedar narkoba.
12. Mendukung kampaye perempuan anti korupsi dan anti ekonomi kapitalistik.

Solidarity womens struggles all over the world...!!!
Strong women, Strong world...!!!


Ratih Indri Hapsari
Koordinator Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak KIBAR

11 February 2015

Lumbung Winih (Seed Barn) KIBAR Kediri


This initiative begun when KIBAR giving advocacy to maize seed farmers in Kediri area in 2005. KIBAR then developing more type of seeds as well as the quantity. It was initiated by inviting Vandana Shiva, an international activist in environmental and anti-globalization movement, to share valuable experiences to activists of organic agriculture and local food in Java in August 2014. This garden was launched earlier December 2014 by conducting seed collection, seed documentation, and seed saving and distribution. During its development, it has been planting and developing seed for various local food, which now has reached 60 varieties, consisting of 16 grains and starches,18 vegetables,12 fruits, 5 proteins, 5 herbs and spices, and 4 drinks. The planting in rural area applies animal and green manure as fertilizers by keeping chickens and sheep and collecting fallen leaves. In urban area, KIBAR supporters plant the seed by practicing verticulture and hydroponic in organic system.

25 January 2015

Dhahasatata Organic Community (DOC)


On September 9, 2014, farmers in Kwadungan Village, where the event with Vandana Shiva was taken place in Kediri, have established Dhahasatata Organic Community (DOC). Perayaan Pangan Desa (Village Food Festival) has encouraged the villagers to implement organic agriculture. They before were unfamiliar with organic matters, but now they prove that they can make it by strong motivation to live healthy and usefully. DOC activities consist of the cultivation of black local rice using SRI, fish farming, chicken & rabbit raising, and red ginger planting using organic method.

01 October 2014

Tangkapan Kamera Perayaan Pangan Desa 2014 bersama Vandana Shiva

Diskusi Interaktif bersama Vandana Shiva di pendopo Desa Kwadungan yang masih asli
Vandana Shiva & Profesor Sumarji dari UNISKA Kediri mengunjungi stand pameran didampingi Dian dari KIBAR Kediri

Jaranan, Kesenian Lokal Khas Kediri dipertunjukkan di halaman kantor Desa Kwadungan

Hayu Dyah & Nissa Wargadipura mendampingi Vandana Shiva dalam diskusi

Praktek Pembuatan Nutrisi Alami oleh Sekolah Tani Muda Yogyakarta

Pembukaan Diskusi Interaktif bersama Vandana Shiva dihadiri Camat Ngasem & Kades Kwadungan

Vandana Shiva menunjukkan pisang sebagai buah lokal dengan banyak manfaat

Para perempuan penyedia menu makan siang berupa lontong sayur & nasi jagung sebagai pangan khas desa

Diskusi di pendopo Desa Kwadungan dipenuhi beragam audiens dari berbagai daerah

Pertunjukan musik perkusi yang mampu menghidupkan suasana dari Sanggar Bocah Dolanan Pare Kediri

Stand pameran Cakrawala Timur Surabaya dipenuhi pengunjung pada malam hari digawangi oleh Nadia & Merna

Presentasi tentang Pertanian Terintegrasi atau Polyculture oleh Uma Khumairoh, Phd Candidate dari Wageningen University of the Netherlands

Presentasi tentang Pembuatan Kompos Kascing oleh Nissa Wargadipura dari Sekolah Ekologi Pesantren Ath-Thariq Garut

Dian & Nissa memeragakan pembuatan Kascing

Workshop Pertanian Organik pada malam hari dipenuhi peserta yang sangat antusias berpartisipasi

Vandana Shiva mencicipi mangga podang khas Kediri di stand Lembaga KIBAR Kediri

Partisipan pameran terjauh, Uma Nulu Nuda dari Adonara, Flotim, NTT digawangi oleh Boro Beda Darius & Petronela Somi Kedan

Suasana pameran pada siang hari di hari pertama

Pameran di Perayaan Pangan Desa sesaat setelah dibuka, terlihat satu stand pameran digawangi peserta dari Tulupari Probolinggo

Berbagai jenis benih lokal organik sangat diminati pengunjung, ditampilkan oleh Sekolah Ekologi Pesantren Ath-Thaariq Garut yang digawangi oleh Nissa Wargadipura